KMK PEDIA

Amalkan Pancasila. Kita Adil, Bangsa Sejahtera




Ad maiorem De Gloriam
Kita baru saja meninggalkan tahun 2019 dan memasuki tahun 2020 dengan penuh harapan dengan bekal pesan natal bersama persekutuaan gereja-gereja di Indonesia dan Konferensi Waligereja Indonesia. Pesan itu mendorong kita untuk hidup sebagai sahabat bagi semua orang.
Untuk me-refleksikan tema diatas maka salah satu keuskupkan di Indonesia yakni KAJ (Keuskupan Agung Jakarta) juga memasuki tahun keadilan social, dengan semboyan : Amalkan Pancasila : Kita Adil Bangsa Sejahtera
Tahun Keadilan Sosial ini dimulai pada Hari Raya Penampakan Tuhan. Harapannya,ketika kita menjadi Pribadi-Pribadi yang semakin adil dan ketika bangsa kita menjadi sejahtera, Wajah Tuhan sang kasih akan semakin nyata. Pengalaman perjumpaan dengan Tuhan selalu mengubah dan membarui serta membuahkan sukacita (Mat 2:10). Kesadaran bahwa gereja harus terus menerus memurnikan dan membarui diri diungkapkan dengan sangat jelas dalam ajaran resmi gereja “Gereja itu suci,dan sekaligus harus selalu dibersihkan, serta terus-menerus menjalankan Pertobatan dan Pembaruan (konstitusi Dogmatis Tentang Gereja No.8)
Dikeusupukan Agung Jakarta, dinamika pertobatan dan pembaruan yang diharapkan terus-menerus berjalan, sejak beberapa tahun lalu kita merumuskan dalam rangkaian tiga kata ini : semakin beriman,semakin bersaudara,semakin berbela rasa.





Dalam rangka bertumbuh dalam semangat belarasa dan berkeadilan, Paus Fransiskus mendorong kita untuk berani ke wilayah-wilayah pinggiran kepada saudara-saudari kita yang terpinggirkan pada zaman kita sekarang ini. Misalnya adalah mereka yang tidak mempunyai Akte Kelahiran atau Kartu Tanda Penduduk, sehingga tidak memperoleh hak-hak mereka sebagai warga negara, atau yang lebih kasat mata, saudari-saudara kita, anak-anak yang tinggal dijalanan, dibawah jembatan laying, atau digerobak-gerobak sampah, mereka adalah saudara-saudari kita yang menjadi korban perdagangan manusia, dan mereka yang secara umum bisa disebut kecil,lemah,miskin,dan tersingkir; mereka adalah saudara-saudari kita, anak-anak kita, yang belum mengalami atau menikmati keadilan sosial.


Untuk merefleksikan mereka yang lemah,miskin,dan tersingkir. Keusukupan Agung Jakarta juga melakukan tindakan khusus bagi para Umat di KAJ dengan mengalakkan gerakan “Celengan Yesus Tunawisma”





MAKNA PATUNG YESUS TUNAWISMA

Patung selebar dua meter Yesus Sang Tunawisma di luar Katedral Gereja Kristus (Christ Church Cathedral) di Dublin telah didedikasikan dan diberkati oleh Uskup Agung Gereja Irlandia Michael Jackson dan Uskup Agung Katolik Roma di Dublin Diarmuid Martin. Patung ini telah dikirim kepada warga Dublin oleh dermawan anonim dari Amerika Utara. Dan sang pematung, Timothy Schmalz, terbang dari Kanada untuk membawanya. Patung perunggu menggambarkan bangku taman dengan sosok berjubah tak berwajah berbaring di atasnya. Pejalan kaki yang lewat akan menyadari bahwa patung itu menggambarkan Yesus hanya ketika mereka melihat lubang di kaki.
Setiap hari bagi mereka (Tunawisma) adalah Jumat Agung. Mereka menunggu hari kebangkitan harapan dan ketakutan, kepercayaan dan pengkhianatan, dalam kegelapan dan cahaya. Tunawisma menarik kita ke dalam dunia mereka - dan memang; kita tidak berani meninggalkan mereka di sini atau di luar negeri. Abad ke-21 tidak lebih baik daripada abad ke-20. Yesus Sang Tunawisma adalah pengingat dari penderitaan dan teror mereka, apa pun kewarganegaraan atau keyakinan mereka—dan itu menjadi ikon solidaritas dengan mereka.
bagi orang Kristen, tunawisma tidak hanya statistik. Penderitaan mereka adalah penderitaan kami, citra Yesus Sang Tunawisma mengingatkan kita pada tuntutan kepercayaan dalam Yesus Kristus. patung itu bukan hanya patung normal; itu tidak diciptakan untuk dilihat dan dikagumi, itu adalah gambar yang harus menarik sekilas pemirsa dengan banyak bangku-bangku taman, pintu dan sudut terlindung di mana Yesus berbaring sebagai tunawisma setiap hari dan setiap malam.
Sekaligus sebagai refleksi ayat kitab suci “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; a  25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; b  ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; c  ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku”(MAT 25 : 35-36 )

GERAKAN CELENGAN YESUS TUNAWISMA

Sebuah gerakan untuk mengisi pancasila, khususnya sila ke lima tentang keadilan sosial di Keuskupan Agung Jakarta, salah satunya dengan gerakan yang disebut dengan celengan Yesus Tunawisma
Celengan atau tabungan Yesus tunawisma ini nantinya akan diberikan bukan hanya sebagai santunan untuk mereka yang membutuhkan, tetapi juga untuk program program  yang sifatnya pemberdayaan bagi orang orang miskin antara lain ; koperasi,pelatihan kerja,guru fajar,go skill,dan gerakan hidup organic.program ini dijalankan dengan harapan agar ke depannya orang-orang yang membutuhkan itu punya penghasilan baik secara pribadi dan lebih bagus lagi kalau itu secara berkelompok
Tabungan yang  dikumpukan oleh umat dan gereja selama setahun, sesuai dengan kemampuan mereka, namun gerakan ini tidak hanya saja sebatas dijalankan oleh umat tetapi terlebih semua komponen KAJ terlibat didalamnya mulai dari tingkat keuskupan,dekenat,paroki,wilayah,maupun lingkungan,keluarga,dan komunitas dalam bentuk misa syukur dan edukasi Ajaran Sosial Gereja (ASG)
Dengan ini harapannya kita semua para kamu muda-mudi katholik yang berhikmat dalam kristus dan ajaran Gereja Katholik semakin terus bertumbuh dalam kepekaan social dan moral yang berbuah pada keadilan dan berbela rasa.

Source :
Kompasiana.com
Penakatolik.com
Kosmos KAJ

Komentar

  1. Next, tulisannya murni dari KMK sendiri ya. Referensi dikit boleh :) good luck

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TATA PERAYAAN EKARISTI (RITUS NOVUS ORDO)

Logo/Lambang Organisasi KMK St. Tarsisius Unmul

Hari Ayah Nasional 12 November 2019