Betul kah istilah “misa online” itu??

Hai Folks, bagaimana kabar kalian semua? Semoga tetap sehat-sehat terus ya. Ingat tetap #dirumahaja. Karena hastags tadi akhir-akhir ini kita pasti familiar banget nih sama istilah “misa online”. Hal ini terjadi Karena adanya anjuran pemerintah yang mengharuskan kita harus dirumah aja, sampe akhirnya kita gabisa berkumpul bersama-sama dirumah Tuhan untuk memuliakan pengorbananNya di kayu salib. Nah, kali ini kmk pedia akan memberikan informasi kepada kawan-kawan semua tentang pandangan salah satu imam tentang istilah “misa online”
Pandangan “misa online”ini akan disampaikan oleh Pastor Stanislaus Sutopanitro, Pr.yang telah berkarya selama lebih dari 50 tahun imamat di paroki kelapa gading, Gereja ST.Yakobus. berikut adalah tanggapan beliau terkait “misa online”

1. Pengertian Ekaristi





ekaristi merupakan perayaan korban yang merupakan ibadat yang paling agung bagi umat katholik, ini yang harus kita pegang. Ekaristi juga merupakan symbol persembahan Yesus melalui Anggur&Hosti, sekaligus mengenang malam terakhir Yesus bersama dengan para muridNya.

2. Pengertian Gereja 


pengertian gereja ini yang perlu juga dipahami dengan baik. Gereja yang dimaksud adalah seluruh anggota gereja katholik, semua yang dibaptis secara katholik, jadi dari Paus sampai kesemua orang yang sudah dibaptis. Jadi ingat ya folks, tubuh kita adalah gereja itu sendiri 
1 Korintus 3:16  Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah 1  k  dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 

3. Mempersembahkan Korban Ekaristi

Yang mempersembahkan misa itu adalah gereja, bukan hanya imam, tapi seluruh umat yang hadir atas nama gereja. 
4. Kehadiran
hadir disini perlu dimengerti dengan baik, yaitu hadir secara lahir dan batin, dari awal sampai akhir, semua umat memiliki imamat umum, maka semua yang ikut hadir, ikut juga mempersembahkan korban ekaristi. Imam tertahbislah itulah yang memimpin korban ekaristi itu. Mengikuti misa pada siaran TV/live streaming, pengertian hadir disini tidak lengkap, tidak secara lahir namun dapat secara batin. Sama halnya dengan ketika kita hadir di gereja, meskipun secara lahir dia hadir di gereja bersama dengan orang-orang lain tetapi kalau perhatian dan pemikiran ke tempat lain, maka bisa disebtukan bahwa secara batin kita tidak hadir secara utuh.Maka, sama dengan orang yang secara imani ingin hadir tetapi tidak hadir secara fisik, itu juga tidak hadir secara utuh 
Penutup dari saya, istilah misa online rasanya kurang tepat untuk digunakan karena itu mudah sekali menyesatkan makna dari peryaan korban ekaristi itu sendiri.
So folks, itu adalah tanggapan singkat Pastor Stanislaus Sutopanitro, Pr. But apapun istilahnya yang terpenting makna korban ekaristi dan gereja itu jangan sampe hilang selama kita masih belum bisa hadir secara lahir&batin dirumah Tuhan. Ad Maiorem De Gloriam.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TATA PERAYAAN EKARISTI (RITUS NOVUS ORDO)

Logo/Lambang Organisasi KMK St. Tarsisius Unmul

Hari Ayah Nasional 12 November 2019