Sumpah Pemuda Bagi Orang Muda Katolik
Pada 28 Oktober 1928, 91 tahun silam orang-orang mudaNusantara berikrar bertumpah darah satu, tanah air Indonesia, danberbahasa satu sebagai Bahasa pemersatu, yaitu Bahasa Indonesia. Inilah historis 17 tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan RepublikIndonesia tahun 1945.
Merefleksikan peristiwa ini, Romo Antonius Haryanto, SekretarisKomisi Kepemudaan Konferensi Wali Gereja Indonesia mengungkapkan bahwa jauh sebelum Indonesia Merdeka, para pemudaIndonesia sudah memiliki pemikiran maju dan brilian. Merekamenyadari pentingnya meninggalkan pemikiran identitas yang primordial yang cenderung menonjolkan diri dan meremehkan yang lain. Cita-cita dapat diwujudkan kalau ada kesadaran untukmewujudkan persatuan. Sumpah pemuda adalah tekad yang membawabangsa ini maju dan berkembang.
Sumpah ini sudah bermakna besar. Sumpah ini sudah membangunkesadaran dan spirit bersama sebagai “Orang Indonesia”. Dengan spirit ini, bersama kita hadapi aneka persoalan bangsa. Mewakili orang muda, Marius Air, Presidium Hubungan Masyarakat Katolik, menyatakan, “saat ini kita tengah menghadapi persoalan yang butuh kerja keras kitadiantaranya: masih banyak generasi muda yangterpapar Narkoba, tumbuh kembangnya paham radikalisme di bangsa kita, selain itu jugaterjadi bonus demografi yang membutuhkan banyak lapangan kerjauntuk penduduk, sementara masih kurang tersedianya lapanganpekerjaan sehingga menyebabkan pengangguran makin tinggi”.
Menghidupi Sumpah Pemuda Bagi Orang Muda Katolik
Sumpah pemuda adalah bagian sejarah Indonesia, terlebihbagi orang muda. Bagaimana dengan OMK-Orang MudaKatolik? Marcelus Maurits Astari, aktivis pengurus pemudakatolik DKI Jakarta di Bidang Kemasyarakatan dan HubunganLintas Agama, menyatakan: “Sebagai Orang Muda Katolik sayamelihat momentum Hari Sumpah Pemuda ini sebagai pematikuntuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme dalamkehidupan berbangsa dan bergereja”. Bagi Marcelus, yang jugaanggota omunitas Domus Cordis dan Alumni Temu KebangsaanOrang Muda tahun 2016 ini, Orang Muda Katolik harusmempertahankan bahkan meningkatkan semangat persatuandemi satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa dengan menjunjungnilai-nilai toleransi dalam bingkai kebhinekaan.
Sementara itu Romo Antonius Haryanto, yang sehari-hariberkarya khusus untuk Orang Muda, lebih lagi bagi OMK menyatakan dengan jelas: “Orang Muda Katolik pun ikut ambilbagian dalam melanjutkan dan mengembangkan teruskan cita-cita Sumpah Pemuda. Patut dikenang dalam sejarah bahwa, Rapat pertama kali untuk Sumpah Pemuda ini diadakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yang berada di sekitar lingkungan Gereja Katedral Jakarta. Ini berarti OMK sudah turut melibatkan diri sejak zaman Sumpah Pemuda, bahkan sebelumnya, karena itu OMK harus terus berjuang ,terlibat teristimewa dalam mewujudkan Persatuan BangsaIndonesia. “Bagaimana OMK boleh terlibat, Romo Harry, begitubeliau akrab disapa, menunjukkan contoh-contoh sederhana bagiOMK.
“Banyak hal kita bisa lakukan diantaranya apakah kita sudahmenggunakan Bahasa Indonesia dengan baik untuk komunikasisehari-hari? Apakah kita sudah menggunakan Bahasa untukkomunikasi yang menyatukan bukan menyebar fitnah dan hoax yang memecah? Apa yang telah kuberikan untuk Negara ini? Orang muda ditantang untuk terus berkreasi dan berkarya untukIndonesia yang lebih maju”.
Salam Sumpah Pemuda: Satu Tanah Air, Satu Bangsa, SatuBahasa.
Demikian pembahasan tentang sumpah pemuda bagi Orang Muda Katolik.
Ad Maiorem Dei Gloriam
Source: mirifica.net
Komentar
Posting Komentar