Definisi Pacaran



Pacaran.

pacaran..jpg

“Pacaran? Hah? Apa itu pacaran?”, kalimat tersebut sering diucapkan oleh mereka yang betah menikmati hidup sendiri tanpa memiliki pacar tetapi sesungguhnya jauh didalam lubuk hatinya mereka juga ingin memiliki pacar. 

Pacaran sendiri menurut saya pribadi adalah hubungan yang dibangun dengan dasar saling mencintai untuk mencapai suatu tujuan yaitu kebahagian. ANJAYYYYYYY. Menurut wikipedia, pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Di Indonesia sendiri, pacaran sudah menjadi suatu hal yang lumrah bagi kalangan anak – anak, remaja, hingga orang tua.

db3atd2-ca5ff26e-5a6d-401f-8fbf-edfc98e6b995.png

Sebagai orang katolik yang baik kita perlu mengetahui pandangan Alkitab mengenai pacaran. Sepanjang Alkitab, mulai dari Kitab Kejadian sampai Wahyu, tidak pernah ditemukan tentang arti kata “pacaran”, walaupun beberapa orang menyebut bahwa pacaran adalah sebuah proses sebelum menuju atau memasuki jenjang pernikahan. Faktanya, Alkitab tidak pernah menuliskan tentang kata “pacaran”. Namun, Alkitab menuliskan sebuah ulasan yang indah tentang persahabatan. Dalam persahabatan, kita bisa mengasihi dan bisa juga bersahabat dengan seorang pria atau wanita. Tidak jarang dari persahabatan muncullah rasa suka, tertarik, dan menyayangi sahabat dengan lawan jenis.

Pacaran selalu dikaitkan dengan hal-hal yang bisa membangkitkan hawa nafsu seperti berciuman, berpelukan, atau bermesra-mesraan. Oleh karena itu, Alkitab telah mengingatkan bahwa tubuh adalah bait Roh Kudus, sehingga remaja kristiani harus menjaga kekudusan hidup, melakukan apa yang benar dan mulia, dan memikirkan hal-hal yang bijak.

pacaran.jpg

Lalu bagaimanakah tipe pacar yang disarankan oleh Alkitab? Ada didalam Alkitab, “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.”(2 Timotius 2:22).

Pacaran bukan masalah boleh atau tidak boleh, tetapi sudahkah kita menjalin sebuah hubungan pendekatan dengan lawan jenis yang sehat dan memuliakan nama Tuhan di dalamnya? Sampai taraf di mana pacaran yang kita lakukan? Oleh sebab itu, marilah kita mengintrospeksi diri dan terus memuliakan Tuhan dalam setiap hidup kita.

Jadi dapat kita simpulkan wahai saudara - saudariku yang seiman didalam Kristus, “Pacaran tidak perlu, melayani Tuhan nomor satu”. Apakah pacar anda dapat memahami anda seperti Tuhan memahami anda? Tentu saja tidak. Apakah pacar anda bisa memberikan rasa sayangnya melampaui rasa sayang yang diberikan Tuhan kepada anda? TENTU SAJA TIDAKKK!!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TATA PERAYAAN EKARISTI (RITUS NOVUS ORDO)

Logo/Lambang Organisasi KMK St. Tarsisius Unmul

Hari Ayah Nasional 12 November 2019