PUASA




Puasa.

Ibadah puasa biasanya identik dengan masyarakat agama Islam yang biasa melaksanakannya di bulan Ramadhan. Namun tahukah kalian bahwa agama katolik pun dapat melaksanakan puasa. Puasa yang dilakukan oleh umat manusia sering kali identik dengan umat agama lainnya yang melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh pada waktu yang telah di tentukan. Namun perlu diketahui pula bahwa puasa bukan saja hanya dilakukan oleh satu agama saja akan tetapi hampir semua agama juga menghendaki puasa.

Pertama-tama perlu kita ketahui dulu alasan mengapa kita berpuasa dan berpantang. Bagi kita orang Katolik, puasa dan pantang artinya adalah tanda pertobatan, tanda penyangkalan diri, dan tanda kita mempersatukan sedikit pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib sebagai silih dosa kita dan demi mendoakan keselamatan dunia. Jadi puasa dan pantang bagi kita tak pernah terlepas dari doa. Dalam masa prapaska, maka puasa, pantang dan doa disertai juga dengan perbuatan amal kasih bersama-sama dengan anggota Gereja yang lain. Dengan demikian, pantang dan puasa bagi kita orang Katolik merupakan latihan rohani yang mendekatkan diri pada Tuhan dan sesama, dan bukan untuk hal lain, seperti diet supaya kurus, menghemat, dll. Dengan mendekatkan dan menyatukan diri dengan Tuhan, maka kehendak-Nya menjadi kehendak kita. Dan karena kehendak Tuhan yang terutama adalah keselamatan dunia, maka melalui puasa dan pantang, kita diundang Tuhan untuk mengambil bagian dalam karya penyelamatan dunia, dengan cara yang paling sederhana, yaitu berdoa dan menyatukan pengorbanan kita dengan pengorbanan Yesus di kayu salib.


Adapun tata cara puasa orang katolik dalam penerapannya dapat seperti:

1. Berpantang Setiap Hari Jumat Sepanjang Tahun Berjalan

Waktu perpuasa bagi orang katolik biasanya dilakukan pada setiap hari jumat selama tahun berjalan. Berpuasa di sini dapat dilakukan dengan menerapkan pantangan memakan makanan tertentu. Berpuasa bagi umat percaya dapat dilakukan dengan beberapa cara, jenis-jenis puasa yang dilakukan juga memiliki namanya tersendiri.

Puasa yang dilakukan dapat seperti pantang memakan semua jenis daging, pantang merokok, hanya memakan sayuran hijau atau buah saja hingga berpuasa penuh yakni tidak makan sepanjang hari setelah kenyang makan. Hari jumat ditentukan sebagai hari tobat namun pada beberapa waktu tertentu tidak hanya dilakukan pada hari jumat tetapi juga pada hari rabu.


2. Menentukan Jenis Pantang Apa Yang Akan Di Jalankan

Penentukan jenis pantang atau jenis puasa apa yang akan di lakukan dalam tata cara puasa orang katolik juga penting untuk dilakukan. Untuk menentukan jenis pantang atau puasa apa yang hendak di lakukan ada baiknya untuk memilih makanan atau minuman yang paling tidak di sukai contohnya seperti pantang garam dan daging yang paling sering di lakukan.


Namun dalam beberapa kasus juga terdapat beberapa orang yang melakukan pantang pada makanan atau minuman yang sangat di sukai karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap orang yang menjalaninya. Pantang yang dilakukan perlu diketahui tidak hanya terbatas kepada makanan saja namun juga dapat dilakukan pada kebiasaan-kebiasaan tertentu.


3. Jangka Waktu Melakukan Puasa

Tata cara puasa orang katolik selanjutnya dapat berupa jangka waktu berapa lama melakukan puasa. Puasa yang sering dikenal dilakukan biasanya dilakukan selama satu bulan penuh bagi umat agama lainnya namun bagi orang katolik biasanya ibadah puasa hanya dilakukan pada hari jumat saja dan apabila ingin menambah jeda puasanya hal ini tidak dipermasalahkan.

Puasa minimal yang dapat dilakukan dalam setahun adalah ketika hari rabu abu dan jumat agung atau jika ada ingin lebih lama melakukan puasa dapat berpuasa dalam ketujuh hari jumat ketika masa prapaskah. Untuk perpuasa penuh yakni makan kenyang satu kali dapat juga di pilih waktu yang dapat disesuaikan baik itu pagi, siang atau malam hari. Ibadah puasa sejatinya dapat dilakukan sebagai bentuk pertobatan dapat dilihat dalam ayat alkitab tentang bertobat atau sebagai cara mendekatkan diri dengan Tuhan sang pencipta, perkara puasa juga ditunjukan dalam keteladanan Yesus Kristus semasa hidupnya dan bagaimana karakter Kristus itu sendiri.


Berpuasa sendiri pada dasarnya juga telah di tetapkan seperti apa cara dan bagaimana puasa itu harus dilakukan. Pada saat berpuasa seseorang dapat mengutarakan atau menyampaikan serta memanjatkan doa-doa nya kepada Tuhan mengenai beberapa hal tertenti yang hendak diinginkan, berpuasa juga dapat membuat orang percaya untuk melatih diri agar lebih peka terhadap hadirat dan kuasaNya dalam hidup sehari-hari. Ketika berpuasa terdapat beberapa hal yang juga harus di perhatikan seperti tidak menampakan diri kepada orang lain jika sebenarnya kita sedang berpuasa karena berpuasa yang seperti ini dapat menggagalkan niat sejati dari puasa yang dilakukan.


Source : katolisitas.org

    tuhanyesus.org

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TATA PERAYAAN EKARISTI (RITUS NOVUS ORDO)

Logo/Lambang Organisasi KMK St. Tarsisius Unmul

Hari Ayah Nasional 12 November 2019