Mengenal Tokoh-Tokoh Hebat dalam Kemerdekaan Indonesia
Seringkali kita tidak peduli dan
tidak mau tahu apa yang terjadi di masa lalu. Memang mungkin akan menyakitkan
atau menyedihkan jika kita mengetahui apa yang terjadi di masa lalu.
Namun setidaknya kita harus
mengetahui apa yang terjadi di masa lalu agar kita dapat lebih peduli,
menghargai, menghormati, dan juga bersyukur dengan kehidupan kita sekarang ini.
Terutama untuk generasi millennial di
Indonesia yang telah mengalami degradasi nasionalisme. Jangankan mengetahui
sejarah semua negara, negaranya sendiri saja bahkan belum tentu mereka memiliki
keinginan untuk mengetahuinya.
Di belakang panggung merdekanya Indonesia, ada banyak
tokoh-tokoh yang berjuang dan rela mati memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
Namun, jika ditanya siapa saja tokoh-tokoh kemerdekaan
Indonesia, seringkali kita hanya mengetahui dan mengenali tokoh pahlawan yang
ada di selembar uang seratus ribuan, yakni pasangan proklamator Indonesia
Soekarno-Hatta.
Padahal di balik kedua tokoh utama tersebut ada banyak
tokoh-tokoh lain yang tak kalah penting dalam membantu kemerdekaan Indonesia.
Siapa sajakah mereka?
1) Muhammad Yamin
Muhammad Yamin adalah seorang pemikir sejarah, sastrawan, ahli bahasa, politisi, dan ahli hukum di samping menjadi tokoh pergerakan nasional. Ia lahir di Talawi, Sawah Lunto pada tanggal 23 Agustus 1903. Ia merupakan salah satu bapak bangsa Indonesia selain Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Hamengku Buwono IX, Tjokroaminoto, dan Douwes Dekker, yang ikut serta dalam penyusunan UUD 1945 dengan mencetuskan 5 asas dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI.
Sederet kisah kontroversi yang
menyelimuti Muhammad Yamin akan dikisahkan secara lengkap dalam buku berjudul Buku Saku
Tempo: Muhammad Yamin, seperti menyembunyikan naskah otentik perumusan dasar negara, mengaku berpidato,
dan menyerahkan rancangan hukum dasar mirip UUD 1945. Muhammad Yamin konon juga
merupakan pencipta figur Gajah Mada. Serial buku ini mereportase ulang
kehidupan para pendiri republik. Mulai dari pergolakan pemikiran, petualangan,
ketakutan, hingga kisah cinta dan cerita kamar tidur mereka.
2. Jendral Soedirman
Jenderal Besar Soedirman lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916. Ayahnya bernama Karsid Kartawiuraji dan ibunya bernama Siyem. Soedirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi.
Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi Jenderal dan
merupakan salah satu tokoh besar di masa revolusi. Jasa-jasanya sangat dikenang
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Kisah Panglima Besar Jendral Soedirman dalam
mempertahankan bangsa Indonesia akan dijabarkan dalam buku berjudul Buku
Saku Tempo: Soedirman.
Soedirman yang sakit tetap memimpin pasukan berperang dan
mengkonsolidasikan tentara untuk bergerilya mempertahankan Tanah Air tercinta,
meski hal itu harus membuatnya ditandu keluar masuk hutan selama 8 bulan.
Kisah tentang Soedirman ini diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo November 2012 dan dijadikan dalam bentuk buku saku kecil. Buku ini akan mengupas, menguak, dan membongkar mitos dan berbagai sisi kehidupan para perwira militer yang dinilai mengubah sejarah.
3. Bung
Tomo
Pada masa penjajahan Jepang ia
menjadi wartawan kantor berita Domei. Pidato-pidatonya selalu meneriakkan
“Allahu Akbar” dan mengobarkan semangat pejuang menentang tentara Sekutu.
Sosoknya terekam kuat dalam potret diri yang mengacungkan telunjuk dan tatapan
mata tajam. Bung Tomo adalah tokoh “pemberontak” termasyhur.
Kisahnya terangkum lengkap dalam
sebuah buku berjudul Buku Saku
Tempo: Bung Tomo.
Buku ini adalah buku yang tepat jika kamu ingin mengetahui kisah nyata dan
mitos sang pahlawan kemerdekaan ini dalam mempertahankan Indonesia.
Selain itu buku ini juga akan menceritakan kisah-kisah lainnya yang
jarang diketahui orang seperti Bung Tomo naik haji dengan menggadaikan lukisan,
hingga akhir kisah perjalanan hidup Bung Tomo yang berakhir di Arafah.
4. H.O.S Tjokroaminoto
KIsah Tjokroaminoto diceritakan dalam
buku berjudul Buku Saku
Tempo: Tjokroaminoto.Buku ini akan menceritakan kisah seorang pemimpin yang berhasil membuat
Sarekat Islam berubah dari organisasi saudagar batik pribumi menjadi gerakan
politik yang besar dan kuat. Kisah Tjokroaminoto adalah satu dari sembilan
cerita tentang para bapak bangsa: Sukarno, Hatta, Tan Malaka, Sutan Sjahrir,
Muhammad Yamin, Hamengku Buwono IX, Tjokroaminoto, dan Douwes Dekker.
Hamengkubuwono lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat pada tanggal 12 April 1912, ia adalah seorang Raja Jawa yang bernama kecil Gusti Raden Mas Dorodjatun. Ia telah memiliki sikap egaliter sejak kanak-kanak dan tak pernah merasa malu tanpa pelayanan abdi yang berlebihan. Sepak terjangnya sebagai penyokong kaum republiken tak pernah berhenti. Ia adalah satu dari bapak pendiri bangsa Indonesia.
Kisah hidup Hamengkubuwono yang lengkap dengan berbagai kejadian bersejarah ini pun dikupas lengkap dalam buku berjudul Buku Saku Tempo: Hamengkubuwono IX.
Teungku Daud Beureueh lahir di
Kabupaten Pidie, 17 September 1899. Ia adalah tokoh yang berpengaruh, namun
jarang diketahui banyak orang. Dia adalah orang yang menyambut proklamasi
kemerdekaan Indonesia 1945 dengan sumpah setia. Ia juga merupakan tokoh yang
menghimpun dana masyarakat Aceh untuk membiayai perjuangan militer dan
diplomatik RI melawan tekanan Belanda.
Kisah Daud Beureueh sebagai ulama dan
tokoh masyarakat karismatik Aceh akan dikupas dan dijabarkan dalam buku
berjudul Buku Saku
Tempo: Daud Beureuh. Inilah kisah ulama yang dikhianati, kisah perlawanan daerah terhadap
kekuasaan pusat yang mengekang.
Nama-nama tokoh di
atas mungkin tidak semuanya kita ketahui. Namun tidak ada kata terlambat untuk
mengetahui dan lebih dekat dengan sejarah dan tokoh-tokoh yang berpengaruh
dalam memerdekakan Indonesia.
Memupuk rasa
nasionalisme di dalam diri generasi zaman sekarang ini memang tidak mudah.
Pilihannya ada di tangan kita apakah kita mau memupuk sikap peduli atau tidak
peduli, karena hidup adalah pilihan.
DIRGAHAYU REPUBLIK Indonesia KE 76Th
Komentar
Posting Komentar